Korelasi Terbalik (Definisi, Rumus) - Contoh Praktis

Apa itu Korelasi Terbalik?

Korelasi terbalik didefinisikan sebagai hubungan matematis antara dua variabel yang posisinya berlawanan satu sama lain. Artinya jika satu variabel menunjukkan kenaikan posisinya, maka variabel lainnya akan menunjukkan penurunan. Koefisien korelasi negatif menandakan korelasi terbalik, dan nilai yang disajikan oleh koefisien korelasi menandakan kekuatan hubungan linier atau non-linier antara dua variabel.

Bagaimana Menemukan Korelasi Invers?

Koefisien korelasi membantu dalam menentukan hubungan antara dua variabel menggunakan hubungan statistik dan matematis sebagai korelasi terbalik (bila koefisiennya negatif).

Untuk dua variabel X dan Y, koefisien korelasi dapat dinyatakan sebagai berikut: -

r = n (∑xy) - ∑x ∑y / √ (n * (∑x 2 - (∑x) 2 )) * (n * (∑y 2 - (∑y) 2 ))

Di sini jumlah variabel untuk menentukan koefisien korelasi direpresentasikan sebagai n .

  • Jika kedua variabel (X dan Y) berbagi jumlah kumpulan data yang sama yang digunakan untuk menentukan korelasi, itu akan disebut sebagai homogen. Jika kedua variabel memiliki jumlah kumpulan data yang berbeda yang digunakan, maka itu akan disebut sebagai heterogen.
  • Perhitungan korelasi untuk dataset homogen lebih mudah dan tidak rumit dibandingkan dengan dataset heterogen.

Contoh Numerik Korelasi Terbalik

Misalkan seorang investor memiliki dua aset X dan Y memiliki pengembalian sebagai berikut: -

  1. X: 22, 20, 110
  2. Y: 70,80,30

Untuk menghitung koefisien korelasi X dan Y, lakukan langkah-langkah berikut: -

  • ∑X = 22 + 20 + 110 = 152
  • ∑Y = 70 + 80 + 30 = 180
  • ∑ (X 2 ) = (22) 2 + (20) 2 + (110) 2 = 12.984
  • ∑ (X × Y) = (22 × 70) + (20 × 80) + (30 × 110) = 6.440
  • ∑ (X) 2 = (152) 2 = 23.104
  • ∑ (Y) 2 = (180) 2 = 32.400

r = - 0,99

Oleh karena itu, Investor memiliki portofolio yang terdiversifikasi dari dua aset. Portofolio memberikan korelasi terbalik -0,99.

Korelasi Terbalik dalam Diversifikasi Portofolio

Diversifikasi adalah proses yang mengurangi risiko konsentrasi dan membantu dalam alokasi modal investasi di lebih dari satu aset. Portofolio aset diformulasikan untuk mencapai diversifikasi risiko yang melekat dalam memegang aset tersebut dan memastikan pengembalian yang stabil. Portofolio aset menandakan kumpulan aset keuangan: aset keuangan seperti mungkin obligasi, saham, atau komoditas.

Diversifikasi yang dicapai untuk portofolio aset adalah contoh korelasi terbalik. Ketika koefisien korelasi berada pada -1, dikatakan bahwa diversifikasi berada pada tingkat maksimum, dan terdapat risiko minimum yang terlibat dalam portofolio aset yang dirumuskan.

Korelasi Terbalik - Contoh Emas dan Dolar

Emas adalah komoditas yang merupakan instrumen yang sangat populer yang dapat digunakan baik untuk tujuan lindung nilai maupun untuk investasi. Emas sebagai aset memiliki hubungan berbasis korelasi terbalik dengan dolar Amerika Serikat.

Emas dapat digunakan untuk mengekang kenaikan tingkat inflasi dan dengan demikian mengurangi potensi kerugian dalam nilai dolar AS. Setiap kali dolar runtuh karena kenaikan inflasi, emas dapat digunakan sebagai alat investasi alternatif untuk mengekang inflasi, menghentikan hilangnya nilai, dan mengurangi potensi dampak jatuhnya dolar.

Keuntungan

  1. Ini menawarkan diversifikasi ke portofolio aset keuangan.
  2. Risiko yang dapat didiversifikasi didefinisikan sebagai risiko yang khusus untuk perusahaan.
  3. Portofolio memiliki aset yang tidak spesifik untuk satu perusahaan atau industri tetapi melayani banyak perusahaan atau industri.
  4. Setiap industri tidak perlu memiliki kinerja yang sama dan karenanya menghasilkan korelasi terbalik.
  5. Korelasi terbalik antara kedua aset dapat membantu dalam posisi lindung nilai.

Batasan

  1. Analisis korelasi terbalik tidak memperhitungkan pencilan potensial.
  2. Selain itu, analisis tidak mempertimbangkan perilaku ganjil dari beberapa titik data yang diambil dalam kumpulan data yang dipilih untuk analisis.
  3. Ada berbagai faktor dan variabel yang mungkin tidak menjadi bagian dari penentuan dan analisis korelasi terbalik.
  4. Ekstrapolasi hasil data referensi ke data baru dapat menimbulkan kesalahan dan tingkat risiko yang tinggi.
  5. Korelasi terbalik antara dua variabel tidak berarti hubungan sebab-akibat antara kedua variabel.

Poin Penting

  1. Analisis ini bukanlah analisis statis tetapi analisis dinamis yang mengubah dirinya sendiri seiring waktu.
  2. Kedua variabel yang diambil untuk analisis dapat menampilkan korelasi positif untuk periode waktu tertentu dan korelasi terbalik untuk periode waktu berikutnya.
  3. Ini tidak menggambarkan hubungan sebab dan akibat antara dua variabel.
  4. Jika korelasinya tidak dihitung dengan benar, ini dapat memberikan hasil yang miring.

Kesimpulan

Analisis korelasi memberi tahu kita bagaimana dua variabel yang diambil untuk analisis berperilaku satu sama lain. Dalam hal ini, jika satu variabel menunjukkan apresiasi dalam karakteristiknya, variabel lain akan menunjukkan penurunan nilainya. Cara terbaik untuk menentukan korelasi terbalik antara dua variabel adalah dengan menggunakan analisis regresi dan memplot hasilnya menggunakan plot pencar.

Portofolio aset yang menawarkan korelasi terbalik dikatakan terdiversifikasi. Portofolio yang terdiversifikasi mengurangi ukuran risiko yang tidak sistematis.

Artikel yang menarik...