Laporan Laba Rugi yang Dianggarkan - Arti, Format, Contoh

Arti Laporan Laba Rugi yang Dianggarkan

Laporan Laba Rugi yang Dianggarkan, juga dikenal sebagai Laporan Laba Rugi Pro Forma, menyajikan perkiraan kinerja keuangan entitas untuk tahun-tahun operasi masa depan. Ini membantu manajemen dalam menetapkan target keuangan untuk tahun-tahun mendatang, merancang dan menerapkan strategi baru untuk mencapai tujuan keuangan yang ditetapkan dan juga untuk melacak kinerja periodik aktual dengan angka yang diperkirakan.

Format Laporan Laba Rugi yang Dianggarkan

Bagaimana Mempersiapkan?

Laporan Pendapatan yang Dianggarkan dapat disiapkan triwulanan atau tahunan. Namun, disarankan untuk menyiapkan proyeksi keuangan tahun berjalan pada interval triwulanan untuk memantau kinerja aktual dibandingkan dengan angka yang dianggarkan pada akhir setiap triwulan. Ini hanyalah kombinasi dari Anggaran Penjualan / Pendapatan, Anggaran Harga Pokok Penjualan, Anggaran Biaya Operasi dan Anggaran Kas.

Misalnya, ABC Inc. bergerak dalam bisnis pembuatan dan penjualan monitor LED. Selama tahun ini perusahaan menjual 100.000 unit monitor LED. Perusahaan juga memperoleh pendapatan dari bunga deposito bank. Di sini, pendapatan yang dihasilkan dari penjualan monitor LED akan dianggap sebagai pendapatan operasi karena merupakan aktivitas bisnis inti entitas, dan pendapatan bunga dari deposito akan dianggap sebagai pendapatan non-operasional.

Pendapatan usaha total diperoleh dari anggaran penjualan.

  • Harga pokok penjualan berasal dari anggaran Harga Pokok Penjualan. Harga pokok penjualan terdiri dari semua biaya yang terkait langsung dengan pembuatan atau pengadaan barang seperti biaya bahan, biaya tenaga kerja, biaya overhead pabrik, dan biaya langsung.
  • Nilai biaya operasional dihitung dengan bantuan Anggaran Biaya Operasi. Biaya Operasional termasuk biaya administrasi kantor seperti sewa, asuransi, gaji, dan biaya penjualan dan pemasaran.
  • Mirip dengan pendapatan non-operasional, biaya non-operasional adalah biaya yang tidak terkait dengan aktivitas operasi bisnis. Contoh biaya tersebut adalah pembayaran klaim litigasi, biaya restrukturisasi bisnis, kerugian yang timbul atas penjualan aset, dll.
  • Penghasilan sebelum Bunga dan Pajak (EBIT) adalah total laba entitas sebelum dikurangi biaya bunga dan pajak wajib.
  • Jumlah pajak wajib dapat dihitung dengan tarif pajak perusahaan saat ini.
  • Nilai beban bunga dapat diperoleh dari anggaran kas. Anggaran kas adalah proyeksi arus masuk dan arus kas keluar di masa depan.

Keuntungan

  • Ini membantu dalam merencanakan dan mengoordinasikan kegiatan berbagai departemen dan fungsi karena laporan laba rugi yang dianggarkan adalah kombinasi dari penjualan, biaya dan anggaran pengeluaran.
  • Memberikan visi jangka panjang tentang keputusan investasi dan pendanaan entitas kepada manajemen.
  • Memainkan peran penting dalam perancangan, implementasi, dan pelaksanaan berbagai strategi keuangan untuk mencapai proyeksi target.
  • Memberikan kewaspadaan yang konstan terhadap kinerja keuangan entitas dengan membandingkan data aktual yang dilaporkan dengan data yang diperkirakan.
  • Berfungsi sebagai basis bagi investor yang ingin menginvestasikan uang mereka di entitas

Batasan

  • Berdasarkan Asumsi - Laporan laba rugi yang dianggarkan disusun dengan menggunakan berbagai asumsi dan estimasi. Umumnya, asumsi ini didasarkan pada tren historis, dan skenario pasar yang berlaku pada saat memproyeksikan pernyataan. Asumsi dan perkiraan yang tidak akurat dapat menyebabkan variasi yang signifikan antara data aktual dan data yang diperkirakan. Selain itu, pengabaian pengaruh perubahan kondisi dan kebijakan ekonomi dapat menimbulkan pertanyaan tentang keakuratan data yang diramalkan.
  • Konsumsi Waktu - Peramalan bukanlah pekerjaan satu hari, dan penyusunan laporan laba rugi yang dianggarkan membutuhkan banyak waktu serta keahlian manajerial untuk meramalkan asumsi yang mendasari secara akurat.
  • Eksekusi umumnya tidak terjadi secara otomatis - Meskipun laporan laba rugi yang dianggarkan memberikan dasar untuk perencanaan keuangan dan menetapkan tujuan departemen dan fungsional, keberhasilannya sebagian besar bergantung pada pelaksanaan yang efektif di semua tingkatan. Jika departemen tidak bekerja sesuai dengan target keuangan mereka dan berkoordinasi dengan baik dengan departemen lain, tidak akan mudah untuk mewujudkan kinerja yang diperkirakan.
  • Ketidakfleksibelan - Laporan laba rugi yang dianggarkan dapat dipandang tidak fleksibel karena merupakan kombinasi informasi dari berbagai anggaran lain dan memasukkan setiap perubahan memerlukan perubahan dalam anggaran pendukung (seperti anggaran penjualan, anggaran biaya, anggaran kas, juga anggaran biaya operasional) .

Kesimpulan

Laporan laba rugi yang dianggarkan adalah alat yang berguna bagi manajemen untuk memproyeksikan kinerja keuangan dan profitabilitas entitas. Ini menetapkan visi menjadi angka dan berfungsi sebagai dasar implementasi berbagai strategi di semua tingkatan dalam entitas. Dengan penerapan keahlian manajerial dan kehati-hatian dalam membuat asumsi dan estimasi, dapat mengurangi kemungkinan ketidakakuratan dan dapat digunakan dalam perencanaan keputusan investasi dan pendanaan di masa depan secara efektif.

Artikel yang menarik...