Biaya Disusutkan (Definisi, Rumus) - Bagaimana Menghitung?

Apakah Biaya yang Disusutkan itu?

Biaya yang Disusutkan dari suatu aset adalah nilainya setelah membebankan total penyusutan sampai saat ini yang telah diakui. Jadi, ini mewakili nilai sisa dari aset yang harus digunakan selama sisa umurnya.

Rumus

Biaya yang Disusutkan dari suatu Aset dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut:

Rumus Biaya yang Disusutkan = Biaya Asli - Akumulasi Penyusutan

Bagaimana Menghitung Biaya yang Disusutkan?

Untuk menghitung biaya penyusutan aset, kita perlu mengurangi akumulasi penyusutan dari biaya awal aset.

Biaya asli adalah biaya yang timbul atas pembelian aset dan biaya lain yang dikeluarkan untuk membawanya ke kondisi kerja. Dengan kata lain, kita dapat mengatakan biaya asli berarti harga pembelian suatu aset dan termasuk biaya terkait lainnya yang timbul padanya, seperti biaya pemasangan.

Akumulasi penyusutan adalah nilai total penyusutan yang telah dibebankan pada suatu aset hingga saat ini. Penyusutan adalah biaya yang dibukukan terhadap biaya perolehan aset untuk mengurangi nilai aset ke estimasi nilai sisa (nilai sisa) selama estimasi umurnya. Jadi dengan membebankan depresiasi, perusahaan mengurangi biaya aset dari tahun ke tahun untuk pada akhirnya mengurangi nilai ke nilai sisa di akhir umur aset.

Contoh Biaya yang Disusutkan

Mari kita pahami konsep ini dengan menggunakan beberapa contoh.

Contoh 1

Sebuah perusahaan telah membeli sebuah peralatan seharga $ 2.000 pada tahun 2012. Perusahaan membebankan penyusutan peralatan sebesar $ 400 hingga akhir tahun 2018.

Larutan

Perhitungan Biaya yang Disusutkan

  • = $ 2.000 - $ 400
  • = $ 1.600

Di sini, perusahaan telah membebankan total penyusutan sebesar $ 400 dari tahun 2012 hingga tahun 2018. Hal yang sama mencerminkan akumulasi penyusutan pada peralatan tersebut. Di sisi lain, perusahaan telah membeli peralatan tersebut dengan total biaya $ 2.000. Jadi, pada akhir tahun 2018, nilai depresiasi keluar $ 1.600 setelah mengurangi akumulasi penyusutan $ 400 dari biaya awal $ 2.000.

Contoh # 2

Sebuah perusahaan telah membeli sebuah mesin pada tahun 2015 dan menanggung biaya akuisisi berikut ini.

  • Harga Biaya: $ 3.200
  • Kendaraan: $ 10
  • Biaya Instalasi: $ 50
  • Penyusutan yang dibebankan oleh perusahaan hingga akhir tahun 2018 sebesar $ 300.

Sekarang,

Mari kita hitung dulu biaya aslinya.

Biaya Asli = Harga Biaya + Biaya Pengiriman + Biaya Pemasangan

  • = $ 3.200 + $ 10 + $ 50
  • Biaya Asli = $ 3,260

Perhitungan Biaya yang Disusutkan

  • = $ 3260- $ 300

Di sini, perusahaan telah membebankan total penyusutan sebesar $ 300 dari tahun 2015 hingga tahun 2018. Hal yang sama mencerminkan akumulasi penyusutan pada mesin tersebut. Di sisi lain, perusahaan telah mengeluarkan biaya sebesar $ 3.260 sehubungan dengan pembelian mesin tersebut. Jadi, pada akhir tahun 2018, nilai depresiasi menjadi $ 2.960 setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar $ 300 dari biaya awal $ 3.260.

Relevansi dan Penggunaan

Biaya penyusutan aset mencerminkan nilai sisa, yaitu bagian dari biaya yang belum digunakan selama sisa umur aset. Ini membantu perusahaan untuk menyajikan asetnya dalam pembukuan pada nilai biaya saat ini. Konsep ini memungkinkan penurunan biaya aset selama masa manfaatnya. Penting untuk dicatat bahwa rumus ini mewakili nilai buku aset dan bukan nilai pasar.

Keuntungan dari penjualan aset dapat dihitung dengan membandingkan harga jual dengan biaya penyusutan. Selisih yang dihasilkan adalah keuntungan atau kerugian atas penjualan aset.

Kesimpulan

Biaya penyusutan aset merupakan nilai sisa aset yang akan diamortisasi selama sisa umurnya. Selain itu, nilai wajar berbeda dari biaya penyusutan, dan nilai wajar aset mungkin lebih dari nilai tercatat aset.

Artikel yang menarik...