Lessor (Definisi, Arti) - Contoh Akuntansi Lessor

Daftar Isi

Apa Arti Lessor?

Lessor mengacu pada orang yang menyewakan propertinya kepada orang lain di sewa sesuai perjanjian sewa yang dibuat antara para pihak yang berisi semua syarat dan ketentuan sewa yang disyaratkan, sebagai imbalan dari sewa tetap bulanan yang diputuskan untuk menggunakan aset yang disewakan tersebut. .

Lessor didefinisikan sebagai pemilik aset yang disewakan atau disewakan kepada orang lain yang disebut lessee berdasarkan perjanjian untuk jangka waktu tertentu. Lessee harus melakukan pembayaran satu kali atau berkala sesuai kesepakatan sebagai imbalan atas penggunaan aset. Di sini, lessor berarti pemilik harta atau aset yang menerima pembayaran, dan lessee adalah penyewa yang melakukan pembayaran leasing. Jika ada kerugian yang terjadi selama kontrak karena kerusakan atau penyalahgunaan aset yang bersangkutan, pemilik harus diberi kompensasi untuk itu.

Jenis Lessor

Sesuai perspektif akuntansi, itu diklasifikasikan ke dalam jenis yang disebutkan di bawah ini.

# 1 - Sewa Operasi (Perspektif Lessor)

Dalam sewa operasi, lessor menerima pembayaran bunga secara berkala atas aset yang disewakan, dan aset yang disewakan tetap berada di neraca, yang terus-menerus terdepresiasi sesuai dengan kebijakan akuntansi aset tetap. Pendapatan yang diperoleh dari aset sewaan dicatat dengan metode garis lurus dalam laporan laba rugi.

# 2 - Keuangan Langsung atau Sewa Modal (Perspektif Lessor)

Jika nilai pembayaran sewa saat ini sama dengan nilai aset sewaan disebut Pembiayaan Langsung dan laporan piutang sewa di neraca. Jika pembayaran sewa nilai kini dari aset sewaan lebih tinggi dari aset sewaan, ini disebut sewa tipe penjualan.

Contoh Lessor

Berikut adalah beberapa contoh dasar dan praktis.

Contoh # 1 (Dasar)

Katakanlah sebuah perusahaan terbatas Denim ingin memulai toko pakaian baru di California, tetapi perusahaan tersebut tidak dalam posisi untuk membeli atau membangun gedung baru. Jadi perusahaan memutuskan untuk menjangkau sewa pertama terbatas untuk menyewa toko atau bangunan. Denim terbatas ditandatangani pada tiga tahun perjanjian sewa dengan sewa pertama terbatas pada syarat dan ketentuan yang disepakati dalam perjanjian. Jadi disini Denim limited disebut lessee, dan first lease limited disebut lessor. Di sini, lease limited pertama adalah pemilik sah dari properti tersebut, yang mereka sewa ke Denim Limited. Denim terbatas perlu membayar kembali jumlah sewa ke sewa pertama di setiap bulan sesuai ketentuan perjanjian.

Contoh # 2 (Praktis)

Perlakuan Akuntansi Sewa Operasi

Mari kita asumsikan bahwa perusahaan terbatas ABC (Lessor) Menyewakan beberapa peralatan kepada XYZ terbatas (penyewa) selama 5 tahun sesuai ketentuan yang disepakati dalam perjanjian. XYZ terbatas Setuju untuk Membayar $ 50.000 di awal setiap tahun. ABC secara terbatas membeli peralatan yang disewakan seharga $ 400.000, dan memiliki perkiraan masa pakai 10 tahun. ABC limited menggunakan metode depresiasi garis lurus. Pada 1/10/95, dia membayar premi asuransi tahunan sebesar $ 2.000 dan dalam 15/12/95 membayar sejumlah biaya perbaikan sebesar $ 1.500. Dengan asumsi awalnya tidak ada biaya langsung, informasi di atas dicatat dalam entri jurnal berikut sesuai perspektif lessor.

# 1 - Pembelian Peralatan untuk Disewakan pada 1/1/95

# 2 - Penagihan Pembayaran Tahunan Sewa Operasi pada 1/1/95

# 3 - Pembayaran Premi Asuransi Tahunan pada 1/10/95: (Biaya Pelaksana)

Pengakuan beban penyusutan tahunan:

Beban Penyusutan = 400.000 / 10

Beban Penyusutan = 40.000

Keuntungan

  • Lessor yang bertindak cerdas atau hati-hati dapat memperoleh keuntungan yang lebih tinggi dengan menyewakan aset, dan keuntungan apapun yang diperolehnya akan menutupi biaya modal dan risiko yang terlibat dalam Leasing.
  • Karena pemilik aset dapat menuntut berbagai manfaat pajak, maka dari itu berbagai perusahaan leasing berhasil menerapkan Leasing untuk meminimalkan kewajiban pajak.
  • Dengan menyewakan aset, dia dapat memperoleh penghasilan dalam waktu singkat daripada berinvestasi dalam proyek yang memiliki masa jatuh tempo lebih lama.
  • Hal ini juga membantu dalam meningkatkan penjualan pabrikan melalui pembiayaan sewa guna usaha dan terkadang lessor juga dalam posisi untuk meminta potongan harga karena peningkatan penjualan.

Kekurangan

  • Sekalipun harga aset berubah karena inflasi, pemilik akan mendapatkan biaya tetap sesuai kesepakatan sewa.
  • Karena pasar yang kompetitif, lessor di semua wilayah harus melalui persaingan yang ketat dan mungkin tidak bisa mendapatkan jumlah leasing yang diharapkan.
  • Pemilik harus mengambil risiko jika nilai aset berkurang selama masa sewa.
  • Bisnis Leasing sangat bergantung pada arus kas manajemen yang efisien, yang tidak mudah dikelola karena Volatilitas di pasar.

Poin Penting

  • Lessor perlu memahami biaya aset yang sebenarnya.
  • Nilai sekarang dari semua sewa yang akan diambil lessor dari kantong penyewa dan dimasukkan ke dalam sakunya sebagai pendapatan. Nilai masa kini perlu diperhatikan karena di bidang keuangan yang utama adalah pengurangan nilai sekarang yang selalu pada nilai yang didiskon.
  • Nilai sisa aset juga dipertimbangkan selama Leasing.

Artikel yang menarik...