Zat Komersial - Definisi, Contoh, Bagaimana Menentukannya?

Apa itu Zat Komersial?

Substansi komersial terdapat dalam transaksi bisnis di mana hasil dari transaksi tersebut diharapkan membawa beberapa perubahan arus kas bisnis di masa depan dan diperhitungkan hanya jika ada perubahan penting dalam risiko arus masuk kas, waktu arus kas masuk. dan jumlah yang dibayarkan karena transaksi tersebut.

Bagaimana Menentukan Zat Komersial?

Ini dapat ditentukan bila ada perubahan pada salah satu hal berikut tanpa pengaruh pajak:

# 1 - Perubahan Risiko

Katakanlah sebuah bisnis memasuki transaksi bisnis dengan organisasi lain di mana ia memberikan mobil sebagai aset, dan sebagai gantinya, ia memperoleh kendaraan elektronik (aset). Dengan e-kendaraan resiko kecelakaan berkurang karena sebelumnya banyak pekerja yang menggunakan mobil bermotor untuk pengiriman barang dan tingkat kecelakaan 5% tetapi dengan e tingkat kecelakaan kendaraan berkurang menjadi 2%. Sehingga terjadi perubahan risiko, sehingga dikatakan bahwa aset tersebut memiliki substansi komersial.

# 2 - Perubahan Waktu Arus Kas Masuk

Dalam contoh yang sama, jika sepuluh mobil ditukar dengan 15 kendaraan elektronik, dan karena pertukaran kendaraan elektronik, pengiriman bisa lebih cepat, dan pendapatan akan meningkat. Jumlah diferensial FMV kendaraan elektronik dikurangi FMV mobil akan diselesaikan setelah dua tahun. Jadi disini, arus kas masuk meningkat karena peningkatan pendapatan, dan ada perubahan waktu arus keluar yaitu aset dikatakan memiliki substansi komersial.

# 3 - Perubahan Jumlah yang Diterima

Dalam contoh Kendaraan bermotor dan kendaraan elektronik di atas, terdapat perubahan jumlah yang diterima karena peningkatan pendapatan.

Karena transaksi pertukaran memenuhi semua kondisi substansi komersial, maka substansi tersebut ada, dan aset harus diakui pada nilai wajar.

Contoh Zat Komersial

Perusahaan memberikan mesin tua yang lebih besar untuk mesin canggih yang lebih kecil. Harga pokok pembelian mesin lama adalah $ 1.000.000, dan akumulasi penyusutan adalah $ 750.000. Dan Nilai Wajar mesin lama adalah $ 400.000 (yang dianggap sebagai nilai mesin canggih yang lebih kecil). Tentukan apakah substansi komersial itu ada dan, jika ya, catat transaksinya?

Larutan:

Agar substansi komersial ada, harus ada tiga poin yang harus diverifikasi, yaitu apakah ada perubahan nilai arus kas atau perubahan waktu arus kas atau perubahan risiko akibat transaksi. Jika salah satu kondisi di atas terpenuhi, maka transaksi tersebut dikatakan memiliki substansi ini.

Dalam contoh di atas, nilai buku aset adalah $ 250.000 ($ 1.000.000 - $ 750.000) dan nilai wajar aset yang dipertukarkan adalah $ 400.000. Karena ada perubahan nilai, substansi ini ada di dalam transaksi.

Substansi Komersial Kontrak

  • Suatu kontrak dikatakan memiliki substansi komersial jika karena kontrak tersebut terjadi perubahan waktu arus kas, terjadi peningkatan arus kas, ada perubahan risiko, atau lebih banyak manfaat yang timbul karena kontrak.
  • Misalnya, A Ltd menandatangani kontrak dengan ABX and Co. yang merupakan pemasok utama bahan baku yang dibutuhkan oleh A Ltd. untuk produksi barang guna memasok bahan ke A Ltd. dengan biaya yang lebih rendah daripada biaya di mana A Ltd. membeli dari pemasok lain, dan karena itu, biaya produksi berkurang akibatnya keuntungan juga akan dialihkan kepada pelanggan dengan cara menurunkan harga jual yang mengakibatkan peningkatan pendapatan. Dalam keseluruhan skenario ini, karena ada perubahan arus kas, dikatakan telah ada dalam kontrak.

Zat Komersial vs. Non-Komersial

  • Jika keuntungan moneter terjadi karena transaksi pertukaran, transaksi tersebut dikatakan memiliki substansi komersial, dan jika tidak ada perubahan dalam keuntungan moneter, transaksi tersebut tidak memiliki substansi komersial. Untuk substansi komersial, harus ada perubahan risiko, nilai, atau waktu arus kas.
  • Transaksi pertukaran penting untuk mengukur substansi komersial. Semua transaksi moneter adalah transaksi substansi non-komersial.
  • Jika substansi komersial terdapat dalam transaksi, maka transaksi tersebut dicatat pada nilai wajar aset tersebut, dan jika substansi komersial tersebut tidak ada, maka transaksi tersebut dicatat pada nilai buku aset tersebut.

Kesimpulan

Transaksi komersial hanya terjadi pada transaksi yang hasil transaksi tersebut diharapkan membawa perubahan arus kas di masa mendatang. Perubahan arus kas dipertimbangkan jika transaksi membawa perubahan signifikan dalam 3 faktor yaitu; perubahan risiko mendapatkan arus kas masuk, perubahan waktu penerimaan uang tunai, dan perubahan jumlah yang dibayarkan karena transaksi tersebut.

Artikel yang menarik...