Apa itu Debt / Equity Swap? - Contoh - Bagaimana cara kerjanya?

Apa itu Debt / Equity Swap?

Debt / Equity Swap adalah pengaturan yang berkaitan dengan restrukturisasi keuangan dimana hutang perusahaan diubah menjadi saham. Pengaturan seperti itu dicari ketika perusahaan berada dalam krisis keuangan dan pemberi pinjaman yang ada diberi opsi untuk mengubah hutang yang diberikan oleh mereka menjadi ekuitas dengan rasio swap yang telah ditentukan sebelumnya.

Bagaimana Cara Kerja Debt / Equity Swap?

Ketika sebuah perusahaan menghadapi krisis keuangan yang serius atau mendekati situasi likuidasi, maka perusahaan tersebut tidak dalam posisi untuk membayar kembali hutangnya. Dalam situasi seperti itu, perusahaan harus mencari cara untuk melakukan restrukturisasi keuangannya. Salah satu cara yang sama adalah opsi untuk pertukaran hutang-ekuitas.

Dalam debt / equity swap, hutang akan ditukar dengan ekuitas. Dengan demikian, perusahaan akan menawarkan kepada pemberi pinjaman untuk mengubah jumlah beredar menjadi jumlah yang setara dengan saham ekuitas perusahaan. Saham tersebut diterbitkan sebagai pengganti dari hutang sesuai dengan rasio yang telah ditentukan sebelumnya. Perusahaan diselamatkan dari arus kas langsung yang timbul karena pembayaran kembali.

Contoh Debt / Equity Swap

Situasi pertukaran hutang / ekuitas dapat dipahami dengan baik melalui contoh berikut.

Katakanlah, sebuah perusahaan ABC Ltd sedang menghadapi krisis keuangan, dan ia berhutang kepada pemberi pinjamannya sejumlah $ 2.00.000. ABC Ltd menawarkan kepada pemberi pinjamannya 25% kepemilikan saham di perusahaan dengan imbalan jumlah hutang yang ada.

Ini adalah situasi pertukaran hutang / ekuitas di mana peminjam meminta pemberi pinjamannya untuk menukar hutang yang ada dengan ekuitas.

Alasan Debt / Equity Swap

Pada dasarnya, perusahaan memilih hutang / ekuitas ketika mengalami masalah keuangan jangka panjang. Dalam kasus seperti itu, perusahaan tahu bahwa ia tidak akan dapat melunasi hutangnya, yang akan membawa publisitas negatif bagi perusahaan. Untuk menghindari publisitas negatif tersebut, perseroan merencanakan restrukturisasi keuangan dengan cara Debit / Equity Swap dimana pihaknya menawarkan kepada pemegang utang untuk menukarkan hutangnya dengan ekuitas sehingga tidak perlu melakukan pembayaran kembali. Dengan demikian, debt / equity swap membantu perusahaan dalam arti tidak diharuskan untuk melakukan pembayaran segera, dan tekanan keuangan berkurang sejauh ini.

Keuntungan

Pertukaran hutang / ekuitas menawarkan manfaat berikut bagi perusahaan.

  • Perusahaan diselamatkan dari gagal bayar dalam pembayaran kembali pinjaman dan bunga terutang, yang mungkin timbul karena menghadapi tekanan keuangan.
  • Perusahaan juga terhindar dari citra negatif yang muncul ketika tidak mampu membayar hutangnya.
  • Karena pelunasan tidak dapat dilakukan, perusahaan dapat menjaga arus kasnya.
  • Penukaran hutang / ekuitas adalah alternatif yang murah dibandingkan dengan metode pembiayaan lain jika terjadi tekanan keuangan. Pasalnya, begitu pasar utang menyadari fakta bahwa perusahaan dalam skala yang lebih besar mengalami kesulitan keuangan di suatu negara, tingkat suku bunga akan cenderung meningkat. Dengan demikian, perusahaan lebih baik memilih pertukaran hutang / ekuitas daripada mencari lebih banyak hutang.

Kekurangan

Di sisi lain, restrukturisasi melalui debt / equity swap menimbulkan kerugian sebagai berikut.

  • Ketika perusahaan menawarkan pemberi pinjaman untuk mengambil kepemilikan sahamnya, itu melemahkan kontrolnya.
  • Pemberi pinjaman mungkin menjadi menuntut dengan meminta lebih dari nilai wajar hutang karena mereka menyerahkan kepemilikan mereka atas hutang.
  • Masalah tekanan keuangan belum sepenuhnya terpecahkan karena arus kas masih menjadi masalah.

Kesimpulan

Anda akan menemukan pertukaran hutang / ekuitas dalam banyak kasus di mana perusahaan menghadapi tekanan finansial dan tidak memiliki arus kas yang cukup untuk melakukan pembayaran hutang. Dalam situasi seperti itu, baik perusahaan sendiri dapat mengajukan debt / equity swap, atau pemegang hutang dapat meminta hal yang sama kepada perusahaan untuk menyelamatkan diri dari risiko kegagalan pembayaran di masa depan.

Artikel yang menarik...