Distribusi Weibull di Excel - Bagaimana cara menggunakan Fungsi WEIBULL.DIST?

Distribusi Weibull di Excel (WEIBULL.DIST)

Distribusi Excel Weibull banyak digunakan dalam statistik untuk mendapatkan model untuk beberapa kumpulan data, rumus asli untuk menghitung distribusi weibull sangat kompleks tetapi kami memiliki fungsi inbuilt di excel yang dikenal sebagai fungsi Weibull.Dist yang menghitung distribusi Weibull.

Penjelasan

Kami telah mempelajari bahwa distribusi Weibull adalah distribusi probabilitas kontinu. Dan fungsi distribusi Weibull di excel dari dua jenis:

  1. Fungsi Distribusi Kumulatif Weibull
  2. Fungsi Kepadatan Probabilitas Weibull

Satu-satunya perbedaan antara dua jenis fungsi distribusi Weibull adalah argumen logis kumulatif,

Fungsi Distribusi Kumulatif Weibull menggunakan True sebagai argumen kumulatif, sedangkan Fungsi Kepadatan Probabilitas Weibull menggunakan False sebagai argumen kumulatif.

Bagaimana cara menggunakan Distribusi Weibull di Excel? (dengan Contoh)

Untuk menggunakan distribusi Weibull, kita perlu memiliki tiga nilai yaitu X, Alpha, dan Beta.

  • X adalah nilai fungsi.
  • Alpha adalah parameter fungsi.
  • Beta juga merupakan parameter fungsi.
  • Kumulatif adalah argumen logis yang bisa benar atau salah, bergantung pada jenis fungsi distribusi Weibull yang kami coba gunakan. Jika kita menggunakan Fungsi Distribusi Kumulatif Weibull, maka nilai kumulatifnya adalah benar, atau kita menggunakan Fungsi Densitas Probabilitas Weibull, maka nilai kumulatifnya akan menjadi salah.

Contoh 1

Seperti yang kita ketahui, X dinilai di mana kita mengevaluasi fungsinya, Alfa & Beta. Keduanya adalah parameter fungsi. Mari kita gunakan fungsi ini di excel.

  • Langkah # 1 - Beri nilai pada fungsi WEIBULL.DIST, misalnya 100
  • Langkah # 2 - Sekarang, mari kita berikan parameter ke fungsi, n, yaitu Alpha dan Beta.
  • Langkah # 3 - Di Kotak Distribusi Weibull, Ketik
  • Langkah # 4 - Tekan tombol Tab dan klik tombol fungsi Fx.
  • Langkah # 5 - Sebuah kotak dialog muncul.
  • Langkah # 6 - Di Kotak untuk X, pilih nilai terhadap nilai fungsi.
  • Langkah # 7 - Untuk parameter fungsi, pilih nilai untuk alfa dan beta,
  • Langkah # 8 - Kumulatif adalah nilai logis yang bisa benar atau salah, dan keduanya memiliki arti yang berbeda. Mari kita masukkan true dulu.
  • Langkah # 9 - Klik, dan kami mendapatkan hasil untuk distribusi Weibull.

Nilai di atas menghitung Distribusi Kumulatif Weibull. Untuk mendapatkan ini, nilai kumulatif harus benar.

Contoh # 2

Kita telah melihat bahwa Memasukkan True dalam nilai kumulatif memberi kita Nilai Distributif Kumulatif Weibull. Jika kita memasukkan False pada kumulatif, itu memberi kita Nilai Densitas Probabilitas Weibull. Mari kita lihat contoh pertama.

Kita telah melihat bahwa X dinilai di mana kita mengevaluasi fungsinya. Alpha & Beta adalah parameter fungsi. Mari kita kembali menggunakan fungsi ini di excel.

  • Langkah # 1 - Kami akan kembali memberikan nilai pada fungsi tersebut, yaitu 190 untuk kasus ini.
  • Langkah # 2 - Sekarang kami memberikan parameter ke fungsi yaitu alfa dan beta,
  • Langkah # 3 - Sekarang di tipe kotak distribusi Weibull,
  • Langkah # 4 - Tekan Tab dan klik pada bilah fungsi Fx,
  • Langkah # 5 - Kotak dialog muncul untuk argumen fungsi,
  • Langkah # 6 - Sekarang, kita akan memberikan nilai fungsi dan nilai parameter, yaitu Alpha dan Beta.
  • Langkah # 7 - Sebelumnya, Kami memasukkan True sebagai nilai kumulatif sekarang, kami akan memasukkan False sebagai nilai dalam nilai logika kumulatif.
  • Langkah # 8 - Klik OK, dan kita akan mendapatkan nilai yang kita inginkan.

Nilai yang dihitung di atas adalah Weibull Probability Density.

Hal-hal untuk diingat

  1. X, yang merupakan nilai fungsi, adalah angka non-negatif dan tidak boleh nol, jadi harus lebih besar dari nol.
  2. Alpha dan Beta, yang merupakan parameter untuk fungsi yang juga harus sama dengan atau lebih besar dari nol.
  3. Kami mendapatkan dua jenis kesalahan dalam Distribusi Weibull Excel.
  4. #NUM !: Kesalahan ini terjadi jika nilai x kurang dari nol.
  5. #Nilai !: Kesalahan ini muncul jika ada argumen yang diberikan non-numerik.

Artikel yang menarik...