Pendapatan Kotor (Arti, Interpretasi) - Contoh Langkah demi Langkah

Arti Penghasilan Kotor

Pendapatan kotor adalah margin keuntungan yang diperoleh perusahaan dari aktivitas operasinya dan dilambangkan sebagai penjualan yang dikurangi dengan harga pokok penjualan, yang berarti biaya yang terkait langsung dengan penjualan barang yang dijual oleh perusahaan. Ini mewakili pendapatan yang diperoleh suatu entitas tanpa menimbulkan biaya non-operasional seperti bunga, sewa, listrik, dll. Ini tercermin sebagai item terpisah dalam laporan laba rugi perusahaan sesuai GAAP.

Perhitungan

Rumus Pendapatan Kotor = Pendapatan - Harga Pokok Penjualan (COGS)

Ini dapat dihitung dengan mengurangi harga pokok penjualan dari pendapatan entitas.

Harga pokok penjualan mengacu pada biaya langsung yang dikeluarkan untuk produksi barang. Ini termasuk biaya bahan, tenaga kerja, pengemasan, biaya pengiriman, dan biaya langsung lainnya.

Semua biaya non-operasional dikecualikan dari penghitungannya, dan satu-satunya biaya terkait produksi yang dipertimbangkan.

Contoh Pendapatan Kotor

Mari kita pahami perhitungannya melalui contoh-contoh berikut.

Contoh 1

Sebuah perusahaan yang bergerak dalam penjualan suku cadang motor memperoleh pendapatan $ 10.000 selama setahun. Perusahaan mengeluarkan biaya-biaya berikut selama tahun tersebut.

Larutan

Diberikan,

  • Biaya Bahan Baku: $ 3,000
  • Upah Tenaga Kerja: $ 4,000
  • Komisi Penjualan: $ 500

Perhitungan Harga Pokok Penjualan dapat dilakukan sebagai berikut,

Rumus HPP = Bahan Baku + Biaya Tenaga Kerja + Komisi Penjualan

  • = $ 3.000 + $ 4.000 + $ 500
  • = $ 7.500

Perhitungan

  • = $ 10.000 - $ 7.500
  • = $ 2.500

Contoh # 2

Sebuah perusahaan yang terlibat dalam perdagangan barang berhasil memperoleh pendapatan $ 12.000 sepanjang tahun. Juga, kutipan berikut dari pembukuan perusahaan diberikan.

  • Stok pembuka: $ 300
  • Stok penutupan: $ 250
  • Pembelian: $ 3,000
  • Upah: $ 5.000
  • Gaji: $ 4,000
  • Bunga: $ 1.000
  • Pengangkutan: $ 500

Larutan

Perhitungan Harga Pokok Penjualan dapat dilakukan sebagai berikut,

COGS = Bahan baku + Biaya tenaga kerja + Pengangkutan

COGS = (Saham Pembukaan + Pembelian - Stok Penutupan) + Biaya Tenaga Kerja + Pengangkutan

  • = ($ 300 + $ 3.000 - $ 250) + $ 5.000 + $ 500
  • = $ 8.550

Perlu dicatat bahwa gaji dan beban bunga tidak akan menjadi bagian dari HPP jika tidak terkait langsung dengan produksi barang.

Perhitungan

  • = $ 12.000 - $ 8.550
  • = $ 3.450

Penghasilan Kotor vs. Bersih

  • Pendapatan kotor berarti jumlah keuntungan yang diperoleh perusahaan dari usahanya sebelum menimbulkan biaya tidak langsung. Pendapatan bersih merupakan keuntungan yang tersisa setelah dikurangi biaya tidak langsung seperti gaji, sewa, bunga, sewa, dll. Dapat dihitung sebagai berikut:
Pendapatan Bersih = Pendapatan Kotor - Beban
  • Ini mewakili pendapatan yang diperoleh dari bisnis utama. Pendapatan bersih mencerminkan pendapatan keseluruhan bisnis setelah mengurangi semua biaya. Laba bersih termasuk pengaruh semua biaya. Hal ini tidak terbatas hanya pada biaya langsung, seperti halnya pendapatan kotor, yang memperhitungkan harga pokok penjualan, yaitu biaya yang berkaitan dengan produksi barang. Laporan laba rugi menunjukkan pendapatan dan harga pokok penjualan, diikuti oleh pendapatan kotor, dan setelah biaya lainnya, laba bersih ditampilkan, yang merupakan item baris terbawah di neraca.
  • Menganalisisnya memberi gambaran apakah perusahaan perlu menaikkan harga produk atau mengurangi biaya terkait produk untuk meningkatkan pendapatan kotornya. Di sisi lain, jika laba bersih perusahaan sangat rendah dibandingkan dengan laba kotor, hal itu mungkin menunjukkan bahwa perusahaan perlu memangkas biaya lainnya. Ini tidak memperhitungkan pendapatan lain, dan hanya mempertimbangkan pendapatan dari penjualan barang dan jasa. Sebagai perbandingan, pendapatan bersih juga memperhitungkan pendapatan lain, seperti pendapatan bunga, pendapatan dividen, dll.

Kesimpulan

Pendapatan Kotor merupakan indikator profitabilitas perusahaan dari bisnis utamanya. Ini merupakan faktor penting yang dipertimbangkan oleh para pemangku kepentingan saat mengevaluasi perusahaan karena mencerminkan seberapa efektif perusahaan dalam mengelola perselingkuhannya. Ini mewakili keuntungan yang diperoleh dari bisnis utama perusahaan.

Artikel yang menarik...